Activity

  • Vick Polat posted an update 4 years, 4 months ago

    Sebelum anda mampu menguji memahami apakah pengawasan hama biologis ialah reaksi buat masalah area tercantel pengawalan hama, bakal lebih bagus buat memberikan sedikit informasi konteks belakang pada segala bidangusaha pengaturan hama ini; bakal kepentingan mereka yang mungkin mendapatinya buat pertama kalinya.

    Saatini, hama adalah makhlukbernyawa (kebanyakan serangga) yang mudarat keinginan banyakorang yang menyebutnya. Jadi untuk para peladang, serangga yang menyerang lalu mengonsumsi tumbuhan mereka (baik di kangka atau semasa penyimpanan), hendak dibilang menjadi hama. Di sisi lain, ‘serangga domestik’ yang berat mencampuradukkan peristiwa dalam harmonisasi rumah injak-injak (kayak gagat, yang sanggup mengacaukan pakaian di depo), ditilik sebagai hama oleh ajudan rumah eskalator. Yang butuh diingat yaitu apabila sekalipun sebelah besar hama merupakan serangga, terlihat juga cukup membludak yang tidak serangga: atas jenis binatang pengerat (yang bisa mengacaukan tumbuhan di agraria dari muatan-muatan yang disimpan dalam harmonisasi rumah undak-undakan) ditilik menjadi hama juga, data kalau mereka enggak serangga meskipun.

    Seusai menyaksikan kalau hama itu riskan, ialah lazim bahwa banyakorang yang bertepatan sebagai korban mereka mau menyingkirkannya. Sementara itu, orang yang belum jadi korban hama kepingin menjauhi ‘nasib’ kayak itu. Ngomong-ngomong, hama tuan rumah mampu menjadi bilangan yang yakin: beribu-ribu hektar lahan agraria suah diketahui tercampak oleh hama dalam satu hari, yang membuat kehilangan yang kerapkali mencapai jutaan dolar. Ini yaitu tindakan yang diperoleh buat menjauhi penyerbuan hama, atau untuk menyelesaikan penyerangan hama jika telah berlangsung, yang dikenal menjadi pengendalian hama.

    Masaini pengendalian hama mengambil beragam struktur, tergantung pada hama yang dicoba buat disingkirkan (alias buat mencegah penyerangan). Serta sementara hama yang lebih besar kayak tikus sanggup dikontrol via teknik mekanis serupa menjebak, untuk periode masa yang lelet, itu yaitu pengendalian kimia yang sudah bekerja untuk separuh besar hama, yang miring menjadi serangga kayak yang disebutkan sebelumnya. Bahan kimia yang digunakan pada kesimpulannya ialah apa yang disebut pestisida. Dan sekalipun pestisida biasanya sungguh berhasil dalam pengendalian hama, kerugiannya berat tampak kala kita memikirkan bukti bahwa racunhama berat amat santun lingkungan.
    anti rayap , pada titik ini, merupakan fakta kalau materi ilmupisah yang disebut racunhama miring sungguh ampuh. Jadi acapkali berlangsung bahwa jejak mereka mantap di area mereka dikenakan, sampai-sampai sehabis hama hilang. Jejak-jejak itu akhirnya dicuci ke tubuh air di mana mereka melenyapkan malapetaka buat tanaman dan fauna (non hama) yang tinggal di instansi air.

    Ini merupakan kekhawatiran mengenai imbas kawasan dari pengawasan hama kimia ini yang melahirkan pertanyaan apakah cara yang lebih ringanmulut kawasan untuk membawa hama tiada dapat diciptakan. Perolehan kesimpulannya yaitu pendalaman opsilain serupa pengendalian hama biologis, yang ana coba bakal menyaksikan apakah itu amat respons bakal mengangkat kegalauan mengenai pengendalian hama (berbasis ilmupisah).

    Dalam pengawasan hama biologis, itu yaitu organismus lain yang diketahui bagai predator buat mereka yang dilirik sebagai hama yang dilepaskan pada hama itu; menyantapnya dan lantaran itu membereskan permasalahan hama. Jadi, bila hama yang bermasalah adalah kutu daun, makhlukbernyawa lain yang diketahui mengonsumsi kutu daun dimasukkan ke dalam bidang di mana masalahnya adalah, memakan kutu daun, daripada memancarkan materi kimia yang enggak ringanmulut kawasan.

    Permasalahan dengan pengawasan hama biologis, bagaimanapun, yaitu bahwa itu condong kedayagunaan dipertanyakan. Sementara pengaturan hama ilmupisah miring global, tiada meninggalkan hama maupun bahkan jejak mereka, dalam pengawalan hama biologis, itu tak sanggup dimestikan. Mengimplementasikan pengaturan hama biologis dengancara besar-besaran (contohnya bakal perkebunan seribu hektar) pun mampu terbukti sebagai pekerjaan yang amat besar. Pada akhirnya, pertimbangan sesuai inilah yang membuat ana terus menimang-nimang ancangan pengendalian hama yang lebih ringanlidah lingkungan. Ini karna pengawasan hama biologis, walaupun jelas merupakan pendekatan yang menangani persoalan lingkungan yang ditimbulkan atas pengendalian hama ilmupisah, tampaknya tak cukup berdayaguna (ataupun dapat diukur), berdasarkan tinjauan biasanya orang.